Minggu, 30 Oktober 2011

TULISAN 3 : PEMUDA DAN SOSIALISASI

TULISAN :
3.PEMUDA DAN SOSIALISASI
                    Dalam tema ini, saya akan beropini tentang beberapa kejadian – kejadian yang berhubungan dengan Pemuda dan Sosialisasi.  Pemuda dan sosialisasi adalah 2 hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain, karena pemuda mau tidak mau harus bersosialisasi dengan lingkungan sekitar nya. Sosialisasi dalam konteks pemuda adalah hal terpenting yang harus dijalani pemuda pemudi pada saat beranjak dewasa. Menurut saya, sosialisasi untuk pemuda bukan hanya sekedar untuk membaur dengan lingkungan, melainkan untuk mendapatkan informasi-informasi penting.
                    Oleh karena pemuda-pemuda Indonesia sangatlah beragam jenisnya, maka akan terdapat pemuda yang pandai bersosialisasi dan pemuda yang kurang pandai bersosialisasi. Atau bahkan tidak mau untuk bersosialisasi.

                    Jika pemuda yang tidak mau bersosialisasi, maka dirinyalah yang akan menemukan sedikit kesulitan dalam bergaul atau bahkan akan kesulitan dalam mencari teman atau pekerjaan. Tentunya pemuda yang seperti ini tidak kita harapkan untuk tidak bersosialisasi dengan jangka waktu yang lama, untuk itu, diperlukan peran yang besar dari para orangtua untuk mendidik anak-anaknya untuk belajar bersosialisasi mulai dari usia dini. Kerena jika terlambat untuk mendidiknya, maka akan terasa sangat sulit untuk mengubah sifat dari anak yang tidak mau bersosialisasi menjadi anak yang ingin bersosialisasi.
                    Sedangkan jika pemuda yang pandai bersosialisasi, tentunya akan mendapatkan kemudahan untuk bergaul dan berbaur dengan siapa saja.
                    Pemuda Indonesia saat ini adalah pemuda-pemudi Indonesia dengan segudang prestasi yang dimilikinya yang otomatis mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Mulai dari juara olympiade, mendapatkan beasiswa pendidikan ke luar negeri, dan lain-lain.
                    Sudah selayaknya kita patut berbangga akan pemuda-pemudi Indonesia dengan  segudang prestasinya. Akan tetapi, selama yang saya lihat, saya merasakan adanya ironi untuk pemuda-pemuda Indonesia. Dalam hal ini saya mengambil contoh,untuk pemuda-pemudi Indonesia yang berjaya akan prestasinya di luar negeri, apakah pengetahuan saya yang kurang atau entah karena faktor apa , mengapa kebanyakan dari pemuda-pemudi Indonesia yang berjaya dengan segudang prestasi dengan lomba-lomba tingkat Internasional, adalah pemuda-pemuda yang tergolong dengan pemuda pemuda dari keluarga yang mampu atau bisa dibilang dari keluarga yang berduit banyak???? Saya mengambil contoh, misalnya Si A adalah pemuda yang berasal dari keluarga yang mampu, ia mempunyai hobi bermain drum, untuk mengasah kemampuan bermain drum nya, ia di les kan oleh orangtuannya les drum privat. Setelah ia jago bermain drum, ia mencoba untuk mengikuti lomba drum tingkat internasional dengan biaya pendaftaran yang tidak sedikit, dan ia keluar sebagai pemenang.  Sedangkan Si B, adalah pemuda yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, ia juga mempunyai hobi yang sama dengan Si A, yakni bermain drum.  Tanpa ia les privat, ia sudah jago bermain drum karena belajar secara otodidak, dan bukan karena les privat. Tetapi, untuk mengikuti lomba drum tingkat Internasional, ia dan keluarganya tidak mempunyai biaya yang cukup untuk mendaftar, jangankan untuk biaya pendaftaran perlombaan drum tingkat internasional, untuk biaya makan sehari-hari saja keluarga Si A sangat terbatas dan kesusahan.  Jadi kesimpulannya adalah, apakah hanya pemuda-pemudi Indonesia yang berduit banyak saja yang dapat mengikuti perlombaan tingkat internasional dan berjaya di kancah internasional serta berkesempatan mengharumkan nama Indonesia ?????   Ironi memang.

NAMA        :       ADI TRI HARTANTO
KELAS       :        1KA39
NPM          :        10111183




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Sample Text

Blogger templates

Pages - Menu