Minggu, 30 Oktober 2011

PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

TUGAS  1 :
1.   PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Yang dimaksud dengan penduduk adalah sekelompok  organisme  sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tertentu.  Selain itu, penduduk juga dapat diartikan sebagai sekelompok  orang-orang yang tinggal atau mendiami atau menetap, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu.
Masyarakat berarti suatu kesatuan kehidupan social manusia yang menempati wilayah tertentu dan keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan kerena memiliki pranata social yang sudah menjadi tradisi untuk mengatur kehidupannya. Masalahnya adalah terletak pada pranata social, jika masyarakat hidup tanp aadanya pranata social, kehidupan masyarakat tidak dapat berjalan dengan teratur. Yang dimaksud dengan pranata social adalah seperangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antara anggota masyarakat, bisa secara perorangan maupun perkelompok.
Sedangkan yang dimaksud dengan kebudayaan adalah hasil dari daya manusia, hasil dari karya, cipta dan rasa masyarakat. Karya daripada manusia tersebut adalah teknologi dan kebudayaan kebendaan.
PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA
      Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah “Thomas Robert Malthus. Dalam edisi pertamanya “Essay Population “ tahun 1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah penting utnuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Bertitik tolak dari hal itu teori Malthus yang sangat terkenal yaitu bahwa berlipat gandanya penduduk itu menurut deret ukur, sedangkan berlipat gandanya bahan makanan menurut deret hitung, sehingga pada suatu saat akan timbul persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk.
PERSEBARAN PENDUDUK
Persebaran penduduk adalah pemerataan penduduk dari suatu daerah yang berpenduduk padat ke suatu daerah yang berpenduduk kurang/tidak padat. Pada langkah ini, bertujuan untuk memeratakan masyarakat agar tercipatanya kehidupan dalam masyarakat yang seimbang.
PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI
Untuk menjaga agar hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka didalam masyarakat dibedakan adanya cara atau “usage” kelaziman / kebiasaan atau “folkways” tata kelakuan atau “mores”, dan adab istiadat Disamping norma-norma yang tidak tertulis dan bersifat informal diatas, ada juga norma yang sengaja diciptakan secara formal dalam bentuk peraturan–peraturan hukum. Setiap norma, baik usage, folkways,costom ataupun peraturan hokum yang tertulis, mengikat setiap anggota untuk mematuhinya, hanya saja kekuatan pengikatnya berbeda.
                    Usage menunjukkan pada suatu bentuk perbuatan, kekutan mengikatnya sangat lemah bila dibandingkan dengan folkways. Folkways dapat diartikan sebagai perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama, yang diikutinya kurang berdasarkan pelikiran dan mendasarkan pada kebiasaan katau tradisi yang diterjemahkan dengan kelajman  atau kebiasaan. Kekuatan pengikatnya lebih besar dari pada usage (cara). Sebagai contoh, anak-anak yang tidak memberikan hormat kepada orang tua sangsinya jauh lebih berat dibandingkan dengan waktu makan bersama mengunyahnya kedengaran oleh orang lain. Folkways menunjukkan pola  berperilaku yang diikuti dan diteima oleh masyarakat. Jika  folkways ini diterima masyarakat sebagai norma pengatur, maka kebiasaan ini berubah menjadi mores atau tata kelakuan. Mores diikuti tidak hanya secara otomatis kurang berpikir, tetapi karena dihubungkan dengan suatu keyakinan dan perasaan yang dimiliki oleh anggota masyarakat.. Mores ini disatu pihak memaksakan perbuatan dan di lain pihak melarangnya tata kelakuan yang kekal dan kuat integritasnya dengan pola-pola perilaku masyarakat, dapat meningkat kekuatan mengikatnya menjadi costom, atau adab istiadat.
Dr. Koentjaraningrat  membagi lembaga sosial/pranata-pranata kemasyarakatan menjadi 8 macam  yaitu :
  1. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions.
  2. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup .
  3. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia .
  4. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan .
  5. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi .
  6. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib .
  7. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara .
  8. Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia .
NAMA      :    ADI TRI HARTANTO
KELAS     :    1KA39
NPM        :     10111183

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Sample Text

Blogger templates

Pages - Menu